Author Archives: tiaeq

Tau Diri – Part 1

Keadaan dunia sedang sukar diprediksi sama halnya dengan kebutuhan untuk mencukupi dan bertahan hidup di dunia fana ini ada yang sudah sukar walau hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar. semua orang punya perjuangannya masing – masing, kata – kata tersebut sudah sangat sering kita dengar akan tetapi kita perlu membaca lebih panjang dan lama narasi setelahnya karena jika tidak, kita hanya akan mendapatkan pengetahuan yg sebenarnya kita sudah tau, justru narasi atau cerita bagaimana mereka berjuanglah yang akan memberikan pengetahuan tambahan atau bahkan baru bagi kita yang selanjutknya bisa kita racik sebagai bahan perjuangan kita sendiri.

di hari minggu (30/07) yang cerah ini tidak perlu kita bahas sesuatu yang mendalam, tulisan ini hanya ingin bercerita mengenai bagian perjalanan bagaimana saya mencari tambahan penghasilan dari pasar saham, saya sendiri bukanlah pemain lama, masih sering gagal dan juga masih punya floating lost. tapi setelah berselancar beberapa media sosial untuk mencari “guru” yang pas sebagi penunjuk jalan di bidang ini saya menemukan beberapa, tetapi di beberapa bulan terakhir saya juga lebih suka berselancar di fitur stream stockbit dan ada jawaban dari thread starter (TS) yang membuat saya selalu kepikiran waktu si TS sampaikan dia sudah sell dengan prosentasi yg cukup menurut dia, kemudian ada sebuah komen yang memberikan opini bahwa emiten tersebut masih punya ruang berkembang yg besar dan dengan entengnya si TS hanya menimpalinya kira-kira seperti ini “bagi saya sudah cukup bro, analisa saya tidak mendalam cuan x% sudah cukup bagi saya krn saya tak paham LK atau pun lainnya” … dan jawaban tersebut sangat berkesan bagi saya ternyata, meskipun sambil lalu dan saya lupa siapa namanya tapi selalu teringat karena saya dari dulu selalu berakting sebagai orang pintar yg tau masa depan sebuah emiten dengan analisa yang saya punya. maka dari situ di 1 bulan ini saya mulai pelajaran baru yaitu menentukan sikap cukup saya lebih kecil, jika untung udah cukup bagi saya ya saya jual, jika ruginya saya rasa sudah cukup mengganggu bagi saya ya saya jual saya latihan metode ini dengan modal yang kurang lebih 10jt dan metode swing. saya tidak tau apakah ini akan berlangsung lama atau tidak karena sifat tamak saya kadang memang sukar dibendung tetapi saya agak terkejut sewaktu melihat report transaksi bulan juli 2023 ini koq saya rasa jauh lebih baik dari bulan – bulan sebelumnya

jika dilihat maka prosentasi saya di 1 bulan ini sekitar 22% dengan hanya mengumpulkan “uang kecil” dan sekitar 20% jika kita exclude hasil dividen. sesuatu yang patut saya syukuri dari hasil penerimaan bahwa kita tidak perlu jadi seperti bapak LKH yang bisa tau emiten mercy dengan harga avanza. yang saya perlukan hanya cukup #taudiri dengan kemampuan dan kesabaran saya. happy weekend guys…

Belajar negoisasi dari penjual alat rumah tangga

Siang hari, 14 januari 2023 , tiba-tiba saya mendapat panggilan telepon dari Ibu dan waktu saya angkat terdengar suara sekitar agak rame, kemudian suara di seberang beberapa kali bilang tidak dengar tetapi dari saya cukup jelas sehingga saya berusaha bersuara agak keras, tetapi tetap saya tidak terdengar kemudian dimatikan, tentu agak sedikit panik karena tidak biasanya orang rumah langsung telepon, biasanya chat dulu sebelum telepon. tetapi beberapa saat kemudian ada panggilan kembali dari nomor Ibu dan bergegas saya angkat kembali, di sini suara sudah mulai jelas dan di seberang sudah dengar suara saya, dan mulailah mereka cerita kejadian apa yang membuat mereka berpikir untuk langsung telepon saya di hari sabtu yang sendu. Ternyata mereka mendapatkan hadiah karena memilih undian di stand peralatan rumah tangga yang ada di salah satu toserba kota kami. Awalnya bapak menjelaskan bahwa dapat undian berupa kompor listrik, panci dll. Belum sampai selesai cerita sudah saya potong dan bilang ga usah itu ngibulin, tetapi suara berubah menjadi Ibu saya dan kembali bercerita dan sampai bilang dia dapat undian yang jarang yaitu 3 item sekaligus dengan tegas saya bilang stop, tetapi tidak mempan untuk menghentikan penjelasan emak saya ini, beliau lanjut bercerita bahwa hadiah boleh di tebus setengahnya. dimana dari harga 4 juta karena undian bisa ditebus hanya 3jutaan dan karena emak saya sudah bilang ga punya uang, si penjual bilang boleh tebus setengah dengan harga 1jutaan dan setengahnya akan ditebus salesnya, kali ini saya jawab dengan nada agak tinggi, butuh ngga kompor? kompor listrik untuk apa? untuk diketahui di rumah sudah ada 2 dapur dengan masing – masing ada kompor dengan 2 tungku dan 1 kompor portable. di situ ibu saya ini udah agak turun antusias menceritakannya. karena tidak ada jawaban jadinya saya lanjut berbicara, saya bilang nanti kalau memang butuh beli kalau engga ya nggak usah. Saya juga menambahkan penjelasan, bahwa Ibu bukan menang undian tapi mereka cara jualannya memang seperti itu, tidak lama terdengar jawaban dari seberang bilang, ya udah nanti lagi, Ibu lagi belanja.

Sebagai anak yang berpengertian saya tau mungkin ibu saya masih belum puas dengan penjelasan saya, akhirnya saya searching harga kompor listrik di ecommerce dan muncul kompor listrik seharga 185rb , saya capture dan kirim WA tak lupa tambah caption kompor 100rban suruh tebus 1jutaan. setelah beberapa lama WA itu di jawab dengan awalan kata “hehe … “, menjadi penanda sudah kelar ini debatnya. Lagian menang undian suruh tebus aja udah aneh, apalagi harganya jauh lebih mahal mending sekalian beli yg branded dan jelas aftersalesnya.

Tetapi bukan itu sebenarnya yang menggelitik saya untuk menuliskan ini menjadi sebuah cerita di blog, sewaktu saya membuat kopi tiba-tiba terbesit pemikiran, jago juga itu metode jualnya, mungkin mereka mengadopsi konsep diplomasi tingkat tinggi dimana kedua belah pihak sama – sama merasa memenangkan sesuatu, penjual mendapatkan penjualan dan pembeli merasa menang undian yg karenanya merasa berhak mendapatkan harga murah meski kadang setelah beberapa waktu merasa ada yg kalah atau merasa di tipu (pembeli) tapi kesepakatan telah tercapai dan susah untuk di negoisasikan ulang

Demikian kisah weekend ini 🙂

Tagged , , ,

Kenapa kita lebih mudah invest di saham daripada bikin usaha dengan teman ?

Jika setelah membaca tulisan ini anda berharap menemukan alasan – alasan atau pendapat yang mendukung bahwa anda menemukan kemudahan melakukan investasi di dunia saham, maka sebaiknya anda kembali searching tulisan atau artikel yang mendukung keinginan anda tersebut, karena tulisan ini justru mempertanyakan kenapa salah satu alasan banyak orang melakukan invest di saham adalah merasa mudah untuk melakukannya.

Tulisan ini dibuat sebagai pengingat penulis atas apa yang telah dipelajari selama ini. Banyak diantara kita memilih saham sebagai sarana investasi karena berbagai kemudahan untuk melakukan investasi, lalu apakah benar demikian? Jawaban jujur dari penulis adalah Tidak. Jika yang dimaksud kemudahan administrasi, memang saat ini ritel banyak diberi kemudahan untuk mendaftar bahkan hanya dalam hitungan menit melalui perusahaan-perusahaan sekuritas yang memang fokus menggarap pasar ritel, tetapi bukankah juga mudah untuk menyerahkan uang anda ke teman untuk membuat usaha misalnya buka warkop atau warung makan? tetapi untuk melakukan opsi kedua hampir pasti anda semua akan berpikir macam – macam sebelum memutuskan untuk melakukannya, misalnya: bagaimana teman anda tersebut? prospek atau tidak usaha yang akan dijalankan? berapa lama anda akan BEP? . Begitu pula seharusnya anda dalam bermain saham, anda harus tau akan membeli saham apa? bagaimana kinerja perusahaan dan pergerakan harganya di bursa? berapa prosentase keuntungan dan resiko kerugiannya? dan berapa lama validitas perkiraan anda terhadap posisi harga sebuah emiten?. lalu apakah anda mempertanyakan hal itu setelah mendaftar di perusahaan sekuritas? Banyak dari kita pada awal bermain saham tidak memikirkan hal tersebut, bermacam – macam penyebab tentunya bisa jadi karena “kemudahan” yang ditawarkan, melihat teman yang selalu cuan, modal kecil yang diperlukan dan lain sebagainya. tetapi itu bukanlah sebuah alasan yang bijak, tentu pertanyaan – pertanyaan sebelum melakuakn investasi di pasar saham, apalagi untuk melakukan analisapun anda masih tergantung pada orang, bahkan pada orang – orang yang hanya anda kenal lewat media sosial yang belum anda ketahui bagaimana karakter sebenarnya, Maka dari itu tidak ada kemudahan dalam pasar saham, Anda juga perlu mempelajari bagaimana mekanisme pasar ini berjalan, setidaknya anda perlu mempunyai pemahaman dasar terkait mekanisme itu.

ada baiknya sebelum anda melompat ke sebuah kolam, jika anda belum bisa berenang satu hal yang penting adalah pastikan anda tidak tenggelam.

Sabuk pengaman dalam belajar saham

Memakai sabuk pengaman pada saat berkendara bagi sebagian orang memang membuat tidak nyaman, bahkan pemerintah sampai mengatur penggunaan sabuk pengaman ini dalam undang – undang lalu lintas untuk memaksa pengendara menjadi tertib dan tentunya punya pengaman lebih untuk menghindari resiko – resiko dalam berkendara. kebijakan ini tentu sangat bermanfaat bagi pengendara jika mereka sadar akan resiko yang melekat dalam kegiatan berkendara ini.

fungsi sabuk pengaman ini mempunyai bermacam bentuk jika dalam kegiatan fisik atau olahraga yang mempunyai resiko cukup tinggi, misal decker untuk bermain inline skate, sepak bola dan lainnya. Bahkan dalam kegiatan non fisik yang punya resiko juga pasti punya “sabuk pengaman”nya masing – masing. Dan jika kita berbicara “sabuk pengaman” dalam belajar atau bermain saham jika menurut saya sabuk pengaman tersebut hadir dalam bentuk mekanisme “cut loss” atau jual rugi, sama seperti penggunaan sabuk pengaman dalam berkendara tentunya hal ini juga tidak pernah atau setidaknya mengurangi rasa nyaman tetapi ini merupakan salah satu strategi dalam mitigasi suatu resiko, karena jika tidak maka bahaya/resiko yang lebih besar sudah bersiap menanti.

Lawan atau kendala dari penggunaan mekanisme cut loss dalam saham ini adalah perasaan (feeling), bahkan bagi seorang trader yang sudah mempunyai banyak “jurus” atau ilmu pengetahuan terkait analisa saham semua itu akan tidak berfungsi jika sudah terbentur dengan perasaan atau feeling. feeling ini merupakan suatu ilusi yang sangat nyata meski fakta dan realitanya sudah terjadi. maka dari itu penggunaan mekanisme cut loss ini seharusnya dilakukan tanpa melibatkannya dan harus dijalankan dengan konsisten agar trading plan dapat dijalankan dengan baik.

Tulisan ini adalah hasil pemikiran dan pengalaman dari seorang yang baru belajar saham, dituliskan agar menjadi pengingat setidaknya bagi dirinya sendiri 🙂

Tagged , ,

“Oleh – Oleh” dari Perjalanan ke Jogja

Hampir selama pandemi, orang tua cukup jarang keluar rumah apalagi berpergian keluar kota tentu tidak pernah, Nah pada bulan April kebetulan saya dan adik balik dari jakarta akhirnya kita berencana pulang dan turun di surabaya. Ini sekaligus perjalan pertama bagi orang tua keluar kota untuk menjemput kami di surabaya dari malang. Setelah mendarat kita mencari tempat makan siang di surabaya sebelum balik ke malang.

Perjalanan hari itupun udah usai, lalu kita hanya kumpul di rumah saja, sebelum balik ke malang, saya dan adik sempat merencakan untuk jalan keluar kota sekaligus untuk refreshing yang bagi kami di jakarta pun sudah sangat suntuk dengan rutinitas yang ada, apalagi saya yg lebih banyak berdiam di dalam kamar kost. Setelah diskusi dan melihat – lihat akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke jogja sekaligus mencoba akses jalan tol yang belum pernah kita coba. rencana sudah di buat; kita hanya bermalam semalam di jogja dengan itenary cari sate klathak dan adek usul untuk ke plataran jogja

Perjalanan berangkat bisa dibilang cukup lancar, meski ada sedikit yang kurang sesuai ekspetasi terkait penginapan dan juga langganan sate klathak yang tutup, dimana akhirnya kita mencari tempat lain untuk makan klathak pada malam itu. Sedangkan besok paginya sebelum kita berangkat ke plataran jogja kita menyempatkan diri untuk berbelanja di Hamzah batik daerah malioboro, tentu disini kita mendapat oleh – oleh pertama dari perjalanan ini.

Setelah selesai berbelanja di Hamzah batik dimana Ibu saya yang lebih banyak dapat oleh – olehnya, kita melanjutkan perjalanan ke Plataran Jogja dimana pemesanannya menggunakan sistem reservasi, Sepertinya sudah banyak yang mengulas Plataran Jogja ini, jadi silahkan googling karena disini kita hanya untuk makan dan penasaran dengan suasananya saja. dari sini kita tidak beli oleh – oleh lain selain rasa kenyang.

Selesai di plataran jogja tentu kita melanjutkan perjalanan untuk balik ke malang, dari sini sebenarnya “oleh – oleh” ini didapat. awalnya sempat saya usul apakah kita lewat solo atau bagaimana? tetapi setelah di cek di aplikasi ternyata ada jalan yang lebih cepat di capai jika dari start point plataran jogja. akhirnya kita mengikuti saja apa yang ada di map tanpa ricek itu sebenarnya lewat mana, di awal – awal sebenarnya ada yang aneh, ini kenapa jalannya kecil, saya kira cuma sebentar ternyata sampai lama juga tetap jalan kecil yang ujungnya kita seperti lewat jalan kampung yang cukup kecil dan susah untuk dilewati jalan mobil. Bapak di belakang sudah menggerutu mungkin menyarankan balik saja krn jalan semakin ga jelas tapi kita masih terus saja, sampai waktu “surup” dan menuju mahgrib kita dihadapkan pada jembatan cukup kecil dan turun tajam kemudian naik tajam, kita berhenti karena di seberang kita lihat mobil menanjak cukup berat, disitu bapak sudah bilang suruh tanya dulu kalau tidak kita balik saja. akhirnya saya keluar ternyata ada sepeda motor yang cukup tua jika tidak mau dibilang butut, saya coba mendekat untuk bertanya, ternyata yang mengendarai orang tua dan istrinya yang sepertinya lebih mudah, kemudian saya tanya: “Mohon maaf, apakah jembatan ini bisa dilalui mobil Pak?” Bapaknya menjawab: ” bisa”, saya kemudian melanjutkan bertanya: “apakah ini tembusnya nanti tol Pak?”. bapaknya menjawab: “iya”, kemudian sambil gas kecil motor tuanya beliau mengatakan “monggo kulo tenggo (mari saya tunggu)”, Saya kemudian menjawab: “makasih Pak, Hati – hati ya Pak” kemudian mereka lewat sambil senyum…sesaat setelah itu saya langsung menyadari hal yang aneh, saat masuk mobil saya sudah tak liat motor tersebut, sedangkan keluarga sudah panik sendiri karena ga yakin dengan jalan yang sedang dilalui dan saya bilang ini bisa dilewati katanya. jadi saya simpan rasa janggal saya terlebih dahulu, tetapi saat di jembatan saya sempat tanya “mana motornya tadi” keluarga menjawab tidak tau, kemudian kita naik jembatan dan ternyata jembatannya tidak setinggi saya lihat di seberang tetapi berkelok sedikit, baru setelah itu kita tembus dengan jalan yang lebih besar tetapi masih di daerah seperti pegunungan tetapi setidaknya kita sedikit lega karena jalanan sudah lebih ramai

Setelah melewati jalan yg lebih ramai lagi baru terlihat bahwa kita diarahkan lewat Boyolali, dengan tetap masih menyimpan beberapa pertanyaan yang ada di kepala , kita tetap melajukan mobil melewati tol, Saya lupa kita berhenti di rest area mana terus ganti sopir, baru setelah saya jadi sopir saya sampaikan beberapa kejanggalan pada saat di jembatan tadi:

  1. kenapa orang tua tersebut bilang: monggo saya tenggo yang jika diartikan bahasa indonesia mari saya tunggu, tetapi kenyataannya beliau jalan terlebih dahulu.
  2. itu motor tua tapi kenapa pada saat kita jalan motor itu tidak ada atau tidak tersalip ? karena dengan motor tua dan yang mengendarai juga tua saya yakin tidak akan secepat itu hilang, bahkan setelah saya tanya dan naik mobil pun saya sudah tidak melihatnya

tapi sepertinya keluarga juga tidak banyak mempunyai jawabannya, jadi ya sudah perjalanan ini dilanjutnya dengan membicarakan hal lain, sampai tidak terasa sudah sampai rumah lagi, mungkin itu menjadi “oleh – oleh” kedua dari perjalanan kita kemaren. semoga ada manfaat yang bisa diperoleh dari cerita ini, jika tidak setidaknya cukup menjadi bahan tulisan blog yang sudah lama tidak di update ini 🙂

IHSG adalah tempat jualan harapan?

Masih seperti biasa, tulisan kali ini juga tersinpirasi dari WAG yang berisi hanya 3 orang, setelah beberapa jam tutup perdangan, salah satu anggota yang juga mentor ai kirim gambar di bawah ini dengan caption “Ihsg gasss terus otw 7000“.

Tolong jangan buru – buru diartikan bahwa mentor ai prediksi ihsg akan terus melaju ke level 7000, bisa jadi beliau sedang sarkas, Sedikit bocoran bagi pembaca tulisan ini, beliau ini adalah tipe investor fundamentalis sejati sejauh ini, jadi klo ada bahas emiten jarang sekali dia lihat pakai analisa teknis atau mengikuti pom pom yang ada, yang di bicarakan pasti berkaitan dengan laporan keuangan, kondisi perusahaan dan siapa – siapa yang dibelakang emiten tersebut. Maka wa tersebut bisa jadi kita artikan sebagai early warning atau pengingat bahwa pandemik belum terkendali tetapi kenapa ihsg bisa melaku menuju 7000 ?

Lalu apa hubungan kondisi pandemik yang gawat darurat ini dengan laju IHSG sejauh ini? Ok, mending kita lakukan analisa warung kopi kenapa fenomena ini terjadi, beberapa pointnya antara lain:

  • minimnya ruang usaha yang bisa dijalankan dimasa seperti ini

Coba kita lihat bidang apa yang tidak terkena imbas dari pandemik ini, hampir semua bidang, bahkan kesehatan yang di isukan mendulang berkah tetap aja banyak yang kolaps karena overload dan jangan lupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan proteksi kesehatan terhadap pegawainya. Dengan sempitnya ruang usaha, maka pasar saham seperti oase yang seakan memberi kesejukan bagi mereka yang haus.

  • mudahnya” menjalankan usaha ini

mudah disini bukan berarti akan menjamin keberhasilan, lihatlah anda cukup daftar online setor uang 100rb pun udah bisa mulai, tanpa perlu anda bikin CV, lamaran pekerjaan, training berminggu – minggu, test skill sebelum akhirnya jika anda beruntung akan diterima jadi karyawan. Atau jika anda mau buka usaha, anda harus pikirkan tempat, promosi, alokasi budget, pembatasan jam kerja dll. Disisi lain setelah terdaftar di bursa, yang anda perlukan hanya hp, paket data dan bikin kopi.

Dengan kondisi seperti diatas dan semakin banyaknya orang yang buka account di pasar saham, secara tidak langsung maka akan semakin banyak uang yang beredar didalamnya, sehingga tidak lagi dikuasi oleh MI atau bandar besar karena yang jual ketengan otomatis akan banyak juga, fenomena ini pula yang kadang dipakai oleh influencer untuk mengarahkan ke saham tertentu. Jadi meskipun ketengan kalau jumlahnya banyak maka akan berasa juga pergerakannya di pasar saham.

Jadi meskipun kondisi pandemik sedang dititik gawat darurat, roda ekonomi harus tetap berputar, maka di putarlah roda itu di pasar saham dimana tak terlalu susah untuk memulainya. Tetapi jika dipikirkan lebih jauh apa sebenarnya yang dijual di pasar saham? apakah hanya harapan? bisa jadi iya, bisa jadi tidak. bedanya adalah jualan di pasar saham diakui secara legal ada aturan – aturan yang harus diikuti baik oleh emiten atau investor selain itu juga ada pengawas perdagangannya. jika dikatakan jualan harapan, bisa jadi iya, karena kita tidak bisa tau apakah harga setelah kita beli akan naik atau turun, maka dari itu setelah kita akumulasi biasanya kita berharap harga akan naik dan karena hal itu juga, munculah banyak mahzab bertebaran dalam melakukan valuasi dan prediksi masa depan dari “harga” emiten tersebut, ada yang beraliran fundamentalis, bandarmology dan ada yang menyandarkan harapannya pada analisa teknikal suatu emiten.

Maka dari itu jika kita sudah mempunyai harapan, maka sewajibnyalah harapan itu di usahakan.

lihat disclaimer

Anda Peselancar atau Orang Baru Belajar Renang ?

Hari ini , Senin 11 – Januari – 2021, di WA Group iseng yang hanya berisi 3 orang teman, tiba – tiba terlintas pikiran diatas. Hal itu di picu oleh semakin gila dan antusiasnya orang masuk di pasar saham akhir – akhir ini, jika ditanya apa pemicunya? tentu saja saya tak tau karena tak ada data yang saya bisa baca, tapi klo obrolan warung kopi bisa jadi kira – kira begini:

  • Orang masih punya uang tapi bingung mau dibuat apa

Investor ritel yang lagi ada atau kebanyakan duit nih, liat temen, story IG atau portal berita pada ngomongin saham akhirnya mulai cari tau apa dan bagaimana cara pasar saham bekerja bahkan bisa jadi ikut workshop – workshop maupun beli analisa emiten – emiten. namanya masih punya duit, ya bebas bebas aja.

  • Orang yang sudah sedikit uangnya, tapi bingung cari pekerjaan apa

Investor tipe ini juga ada, bisa jadi baru kena PHK, usaha meredup seiring dengan kondisi pandemik yang belum membaik dan bisa jadi ikut mencoba peruntungan di pasar saham.

Meski kadang banyak alasan masuk saham tetapi kalau diklasifikasi berdasarkan analisa warung kopi bisa jadi hanya mengerucut ke 2 kategori diatas. Dan tagar #yuknabungsaham yang dulu digalakkan seakan menuai hasil di tengah kondisi pandemik ini.

lha fenomena ini kadang juga menjadi selipan isue di group , antara senang dan khawatir. senang karena kadang kita ga tau lagi ada sentimen apa yang membuat emiten yang kita pegang melambung, bahkan ustadz, anak presiden dan artis – artis ikut bicara mengenai pasar saham. Seorang LKH seperti kalah aktif dalam memperbincangkan saham, yang kadang hanya setor namanya di portal berita bahwa beliau punya saham A, B atau C. bahkan kadang ada yang secara terang – terangan maupun tersirat mengajak untuk membeli saham tertentu dengan alasannya masing – masing. di sisi lain ada khawatir juga, bagaimana investor baru yang belum tentu semua teredukasi dengan baik dalam bermain saham tiba – tiba menjadi cukup aktif atau bisa jadi all in hanya bermain di pasar saham dengan harapan yang cukup tinggi, bagaimana jika mereka merasakan bantingan, nyangkut atau cuci piring. Apakah mereka sudah punya strategi yang cukup untuk menghadapinya, baik itu cut loss, avd atau apapun itu. Dan hal ini akan semakin berat jika terkena pada tipe investor yang kedua.

Kondisi pasar saham saat ini memang banyak menarik minat, apalagi beberapa hari ini ihsg udah di atas 6000 an, yang masuk dari beberapa bulan lalu, bisa jadi udah merasakan keuntungan puluhan atau ratusan % dan mungkin kisah sukses itu yang menjadi triger atau pemanis ditengah kondisi dunia usaha yang belum sepenuhnya recovery. Ombak ihsg sedang asik dan menggoda bagi peselancar, bermain di gulungan ombak dan berhasil bermanuver dengan baik merupakan kepuasan bagi seorang peselancar. tetapi banyak yang tidak sadar diri, apakah diri mereka seorang peselancar atau seorang yang baru belajar untuk berenang?

lihat Disclaimer

Disclaimer

Bahwa semua post yang berada dibawah category saham, merupakan unek – unek terkait dunia saham tanpa ada maksud untuk mengajak atau pretensi khusus. Penulis tidak aktif di group – group saham dan atau di forum manapun bukan pula seorang profesional dibidang ini apalagi trader…ini nulis disclaimer macam ada yang baca aja blog ini…hehe

Keluarga Kucing

source: https://www.catlovers.id/wp-content/uploads/2018/08/Alasan-Kenapa-Kamu-Harus-Beri-Makan-Kucing-Liar-shutterstock.jpg

Bercerita tentang kucing, bagi saya merupakan sesuatu yang cukup komplek, Dari kecil tidak pernah menyukai hewan ini bahkan sampai kuliah justru pernah sekali agak jahat kepada jenis binatang ini. Hal ini terjadi karena peristiwa masa kecil, dimana saya pernah melihat saudara yang sangat senang pelihara kucing tetapi kakinya pernah di cakar sehingga harus sampai dibawa ke dokter. Setelah diserang saudara tersebut sampai tuanya pun tetap memelihara kucing , tetapi hal itu tidak pernah mengubah pemikiran saya bahwa kucing bukanlah hewan yang layak dijadikan peliharaan, Justru anjinglah yang pernah saya rawat. Sewaktu saya bersekolah SMA di luar kota dan tiba – tiba pulang bawa anjing, tentunya keluarga jadi dilema dimana mereka yang merindukan saya pulang tetapi saya membawa hewan yang pada saat itu belum bisa terima.

Keluarga mulai memelihara kucing awalnya karena seorang teman kerja pernah bercerita bahwa mempunyai hewan peliharaan bisa meningkatkan kebahagiaan. Kemudian saya tawarkan ke orang tua untuk punya peliharaan, Awalnya memang anjing yg akan dipelihara tetapi setelah banyak pertimbangan, hal itu di urungkan untuk menghormati keluarga besar yang mungkin saja belum bisa menerima jika kita memelihara anjing. Tetapi masalah berikutnya adalah jika kucing, ibu selalu geli bercampur takut, tetapi akhirnya diniatkan untuk pelihara kucing. Setelah itu ibu menghubungi teman yang dahulu pernah menawarkan untuk adopsi kucing. Akhirnya datanglah seekor kucing betina kecil yang lucu dan tidak banyak “meong” bahkan sampai sekarang, sangking jarangnya “meong” pernah kita bingung mencari karena mengira dia kabur, tetapi ternyata dia bersembungi di laci tempat tidur, kucing ini kita beri nama Betina.

Mungkin karena teringat Betina, saya kemudian kadang suka memberi makan kucing liar khususnya kucing berjenis kelamin betina. Terlebih selama beberapa bulan ini karena pandemik, saya jarang berpergian atau mudik, jadi kadang saya suka duduk di saung lantai atas tempat kost jika malam menuju pagi hari. setelah itu tidak sengaja bertemu dengan kucing betina liar yg hamil, meski hamil tetap saja kelihatan kurus. Akhirnya saya lebih sering memberi makan tetapi tetap saja kucing tersebut terlihat belum terbiasa dekat dengan orang. Sampai beberapa hari yang lalu saya masih selalu memberi makan kucing tersebut sendirian, tidak pernah melihatnya bersama kucing jantan atau dengan anaknya. Sampai beberapa waktu lalu, setelah saya memberi makannya, secara tak sengaja samar saya melihat kucing kecil di atap rumah, setelah saya pastikan itu memang kucing yg sangat kecil kurus dan hanya satu, pada saat saya mencoba memberi makan dia lari dan induknya mendekat sambil “mendehem” bukan “mengeong”, mungkin takut saya berbuat jahat ke anaknya, tetapi setelah beberapa hari mungkin sudah terbiasa dia melihat saya memberi makan anaknya juga, dia tidak pernah merespon dengan sikap gusarnya lagi.

Cerita tidak berakhir disini, tiba – tiba beberapa hari kemudian saya melihat kucing jantan yang mengejarnya, saya kira dia akan “kasar” ke kucing betina itu. Saat itu saya memberi makan kucing betina tersebut dan yg jantan saya pisahkan, lama – lama sang jantan mendekat dan kelihatan betinanya agak takut tetapi tetap makan sambil menarik makanan dengan kakinya agar tidak terlalu dekat dengan sang jantan, dari sini saya tertarik dengan sikap sang jantan, dimana dia dengan cukup “gentle” menunggu tanpa ikut memakan makanan yang ada sampai sang betina meninggalkan agak jauh makanannya, baru sang jantan mulai memakan sisanya. Hari – hari berikutnya setiap bersama sang jantan selalu saya pisahkan dua blok makanan agar sang jantan bisa ikut langsung makan, bahkan jika sang anak sedang makan, sang jantan tetap menunggu gilirannya makan jika memang di sisakan oleh anaknya.

Dari keluarga kucing liar ini, mungkin saja kita dapat belajar. Belajar untuk mempunyai standar moral yang lebih tinggi dibanding binatang liar jika tidak mau disebut sebagai binatang.

Banyak Cicak Di Kamar

Seiring dengan kegiatan WFH (work from home) yang sudah sekitar 2 bulan ini berlangsung, Maka kegiatan lebih banyak dilakukan didalam kamar kost yang tidak terlalu besar ini, Efek sampingnya adalah penimbunan makanan bahkan pembelian beberapa alat masak-pun dilakukan disela – sela kegiatan browsing karena kita juga susah untuk makan dine in dan beberapa tempat makan memang tutup, Efek samping lainnya adalah semakin banyaknya cicak yang masuk kedalam kamar, jika dahulu hanya beberapa kali ditemui jika ada bekas minuman yang sudah ditinggal dan belum dicuci, sekarang hampir dengan mudah ditemui.

Saya sebenarnya tidak benci – benci amat dengan binatang ini seperti teman waktu kuliah yang suka melakukan perburuan cicak, tapi juga risih jika melihat, apalagi dia menyesap minuman yang sebenarnya belum selesai saya minum pada saat saya tinggal rebahan. dan disaat semakin banyaknya cicak berkeliaran dalam kamar, semakin besar keinginan saya untuk menyemprot baygon kepadanya. Dan pada saat kekesalan saya semakin meningkat, kebetulan salah satu buku pesanan saya yang ditulis mprop picoez yang dijuluki/menjuluki dirinya “wali tanduran” yg baru saya baca setengahnya, bercerita tentang dialog imajiner antara dirinya dengan tanaman yang ada di ndalem pitikan yang berisi refleksi dan kontemplasi dari kejadian sehari – hari yang dialami mprop. Sejauh saya baca, diakhir tulisan selalu mengajak pembaca untuk meminta ampunan kepada Tuhan YME, Jadilah buku ini sementara saya masukkan dalam kategori religi dengan sub kategori : tuntunan menuju pertaubatan. Singkat cerita buku tersebut saat ini menjadi rem/penghambat saya melakukan kekerasan kepada cicak.

Dan jika saya melakukan kontemplasi ala mprop picoez mungkin pergulatan pemikiran tentang cicak ini akan seperti ini:

“Kenapa kamu benci ama cicak”

“bukan benci tapi cuma kesel dan risih mondar – mandir di lantai bukan di dinding”

“lha mungkin memang ga ada makanan diatas, adanya dibawah”

“lha iya, kan itu kalo bekas makan yang belum aku cuci aku taruh dilantai bukan di tembok”

“Itu sudah tau kenapanya”

“Iya tapi kan geli liatnya”

“Kamu sekedar geli, lha dia bisa jadi melakukan itu untuk menyambung hidupnya, toh dia pasti hanya mengambil secukupnya tidak seperti manusia yang suka menimbun, bahkan menimbun apa yg bukan menjadi kebutuhan pokoknya, makanya besok dia pasti muncul lagi untuk mencukupi kebutuhan dihari itu”

“woalah..bener juga ya…yaudahlah, ga jadi tak siksa itu cicak….tapi bener juga cen bodoh itu cicak, koq ga nimbun biar untung, kayak orang yang nimbun masker atau bikin pelatihan ke temen – temenya kasih tau cara mendapatkan makanan enak trus dia minta upah ke temennya gitu..”

“Cicak itu bukan Bodoh, tapi manusianya aja yang kepinteren…kepinteran yang kebablasan…jingannnnn”.