Sabuk pengaman dalam belajar saham

Memakai sabuk pengaman pada saat berkendara bagi sebagian orang memang membuat tidak nyaman, bahkan pemerintah sampai mengatur penggunaan sabuk pengaman ini dalam undang – undang lalu lintas untuk memaksa pengendara menjadi tertib dan tentunya punya pengaman lebih untuk menghindari resiko – resiko dalam berkendara. kebijakan ini tentu sangat bermanfaat bagi pengendara jika mereka sadar akan resiko yang melekat dalam kegiatan berkendara ini.

fungsi sabuk pengaman ini mempunyai bermacam bentuk jika dalam kegiatan fisik atau olahraga yang mempunyai resiko cukup tinggi, misal decker untuk bermain inline skate, sepak bola dan lainnya. Bahkan dalam kegiatan non fisik yang punya resiko juga pasti punya “sabuk pengaman”nya masing – masing. Dan jika kita berbicara “sabuk pengaman” dalam belajar atau bermain saham jika menurut saya sabuk pengaman tersebut hadir dalam bentuk mekanisme “cut loss” atau jual rugi, sama seperti penggunaan sabuk pengaman dalam berkendara tentunya hal ini juga tidak pernah atau setidaknya mengurangi rasa nyaman tetapi ini merupakan salah satu strategi dalam mitigasi suatu resiko, karena jika tidak maka bahaya/resiko yang lebih besar sudah bersiap menanti.

Lawan atau kendala dari penggunaan mekanisme cut loss dalam saham ini adalah perasaan (feeling), bahkan bagi seorang trader yang sudah mempunyai banyak “jurus” atau ilmu pengetahuan terkait analisa saham semua itu akan tidak berfungsi jika sudah terbentur dengan perasaan atau feeling. feeling ini merupakan suatu ilusi yang sangat nyata meski fakta dan realitanya sudah terjadi. maka dari itu penggunaan mekanisme cut loss ini seharusnya dilakukan tanpa melibatkannya dan harus dijalankan dengan konsisten agar trading plan dapat dijalankan dengan baik.

Tulisan ini adalah hasil pemikiran dan pengalaman dari seorang yang baru belajar saham, dituliskan agar menjadi pengingat setidaknya bagi dirinya sendiri 🙂

Tagged , ,

Leave a comment