Category Archives: Dongeng

Jalak yang belajar

Minke

Di suatu pagi pada hari minggu di kota malang pada saat pak urip sedang jalan – jalan tiba – tiba pak urip menemukan se-ekor anak burung jalak yang masih kecil. akhirnya pak urip membawa burung itu kerumahnya.

Setelah sampai dirumah suara burung – burung yang lain jadi berisik. tetapi dengan ketelatenannya Pak Urip merawat anak burung jalak tersebut kemudian diberi nama “minke”. dari yang sebelumnya minke hanya bisa duduk sampai dia bisa berjalan dan membuka matanya.

setiap pagi pak urip memberi makan dan dilepas diluar kandangnya, setelah beberapa minggu akhirnya minke sudah makan sendiri. tetapi ada yang lain dari minke di banding burung – burung yang lain kepunyaan pak urip. minke selalu di lepas bebaskan kemanapun dia pergi.

akhirnya se-ekor burung pendet yang diberi nama “Pramoedya” bertanya ke minke,

pramoedya: hai minke, kamu koq bisa enak seperti itu, bebas bisa terbang kemana – mana ga di masukin kandang seperti aku.

minke: hai pram, karena aku sudah bisa berkomunikasi dengan bahasa Pak Urip. jadi aku mengerti apa yang bagus, apa yang perlu dikerjakan.

pramoedya: bagaimana kamu bisa tau bahasa manusia minke?

minke: kamu ingat kan pram, waktu aku kecil aku sering di ajak ngobrol sama pak urip? jadi mulai kecil aku sudah belajar meski mungkin sulit pada awalnya pram.

pramoedya: ouw ,jadi selain kamu mengerti berbicara pada kami dunia binatang, kamu juga mengerti bahasa manusia ya minke?

minke: iya pram, makanya kita harus selalu belajar.

pramoedya: jadi karena kamu mau terus belajar kamu sekarang jadi bebas ya minke? apakah aku juga bisa belajar minke?

minke: iya pram, jika kamu giat belajar nanti kamu akan memperoleh kebebasan juga pram.

pramoedya: terima kasih minke, sampaikan salamku ke Pak Urip.

minke: oke pram.

begitulah kira – kira percakapan dari pramoedya dan minke.

Cerita ini dipersiapkan untuk keponakan – keponakan dan juga calon anak saya nanti 🙂

p.s : sebelumnya dongeng ini telah di posting account tumblr saya.

Tagged

Pasukan semut membangung keajaiban dunia ke delapan (1)

Alkisah bermula dari sekumpulan keluarga kerajaan binatang bernama “Inkara” bermaksud untuk membangun keajaiban dunia ke delapan sebagai pelengkap tujuh keajaiban dunia yang sudah lebih dahulu dibangun oleh bangsa manusia. Inkara mempunyai keinginan untuk membangun 7 kubah dalam dua komplek, komplek yang pertama berisi 3 kubah yang terhubung dengan 1 kubah kecil kemudian bermuara 1 kubah besar di bagian belakang dan komplek yang kedua berisi 2 kubah di sisi luar. Inkara bermaksud untuk membuat sayembara barang siapa yang berhasil membuat keinginan mereka menjadi kenyataan maka akan ada imbalan sebuah pulau kecil milik Inkara.

Sebelum sayembara dimulai, Inkara meminta beberapa petunjuk dari penasehat keluarga kerajaan dari bangsa monyet kemudian yang monyet pun membuat jadi lebih mendetail bagaimana arsitektur kubah yang menjadi keinginan dari inkara. Setelah sayembara dimulai banyak sekali kelompok binatang yang datang dengan harapan mereka yang mendapatkan pekerjaan tersebut kemudian dapat memiliki sebuah pulau untuk kelompoknya.

Sayembara di mulai, beberapa kelompok di beri kesempatan selain untuk menjelaskan rencana dalam melakukan pekerjaan tersebut juga di perkenalkan siapa saja anggota kelompok yang terlibat. akhirnya dipilih kelompok yang menamakan dirinya “entranor” untuk melakukan pekerjaan tersebut. entranor terdiri dari 1 semut rangrang(penganyam),1 semut kepala besar dan 6 semut api. mereka di beri waktu 1 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Dalam melakukan pekerjaan entranor selalu berkonsultasi dengan monyet agar apa yang dihasilkan sesuai dengan dengan keinginan inkara. Pekerjaan telah dimulai, monyet meminta daftar pembagian team dari entranor. setelah diserahkan, selang beberapa hari monyet datang dengan membawa peta gambar rencana pembangunan kubah yang masih belum selesai, kemudian monyet menjelaskan bahwa sebelum membangun kubah yang pertama harus dilakukan adalah membangun gerbang yang juga tidak kalah megah.

Dalam waktu 2 bulan pasukan semut bekerja dengan sangat rajin (memang demikian karakter semut) hasilnya gerbangpun selesai dibangun dan membuat Inkara cukup senang.

– bersambung

Tagged